ANALISIS KASUS TERORISME DI INDONESIA DARI SUDUT PANDANG KETAHANAN NASIONAL

1.    Akar Masalah Terorisme Atas Nama Agama di Indonesia
       Menilik berbagai persoalan aktual yang ada dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dewasa ini, baik di lapangan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum maupun ideologi dan agama, tampak sekali bahwa pemerintah dan negara ini telah gagal. Demikian disampaikan Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Kamis, 26/1).
      Hal tersebut merupakan kelemahan yang terjadi di Negeri ini sehingga Teroris yang dengan kecerdasannya mampu memanfaatkan situasi Negara Indonesia yang lemah di berbagai lini. Itu pun disebabkan karena sasaran aksi teroris umumnya terhadap manusia maupun obyek lainnya bertujuan untuk menyoroti kelemahan sistem dan atau pilihan secara seksama untuk menghindari reaksi negatif dari publik atau telah dirancang untuk menghasilkan reaksi publik yang positif atau simpatik.

2.    Peran Media Masa Terhadap Terorisme
      “Media cukup efektif dalam membangun kesadaran warga mengenai suatu masalah (isu).” Lindsey (1994) berpendapat, “Media memiliki peran sentral dalam menyaring informasi dan membentuk opini masyarakat.” Sedangkan para pemikir sosial seperti Louis Wirth dan Talcott Parsons menekankan pentingnya media massa sebagai alat kontrol sosial.
      Sedangkan menurut Timbul Siahaan, salah satu sasaran strategis teroris antara lain :