MAU PACARAN? PENDIDIKAN SEKS-nya SEJAUH MANA?

Sudah tahukan?! 
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 
Kenyataannya, pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. 
Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. 
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. 
Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. 
Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat. 
Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendiknbud) Musliar Kasim mengatakan penambahan mata pelajaran terkait seks dikhawatirkan akan menambah beban siswa. 
Pembelajaran terkait seks, ungkapnya, dapat dimasukkan ke beberapa mata pelajaran yang relevan dan bertujuan membentuk sikap dan kepribadian yaitu pendidikan agama. "Pemerintah belum ada rencana untuk menambah mata pelajaran terkait pendidikan seks. Hal itu bisa kami masukkan ke mata pelajaran apa saja yang bertujuan menanamkan sikap dan kepribadian," ujarnya kepada Media Indonesia di Jakarta, Minggu (17/11). 
Musliar mengatakan yang terpenting adalah adanya pendidikan yang menekankan bagaimana agar anak-anak sejak kecil mengetahui dan menjalankan etika pergaulan. Musliar mengatakan para siswa sudah cukup memiliki beban untuk mempelajari mata pelajaran yang sudah ada. 
Oleh karena itu penyampaian pendidikan seks, selain dapat dilakukan melalui mata pelajaran yang sudah ada, juga dapat dilakukan oleh orangtua di rumah.

Reference: 
  1. http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/17/3/195174/Kemendikbud-Anggap-Mata-Pelajaran-Seks-Bisa-Bebani-Siswa?utm_source=metrotvnews&utm_medium=twitter
  2. http://www.alamsyahnurseha.blogspot.com